1. Hidden Manipulation
Field-field tersembunyi sering digunakan untuk menyimpan informasi tentang sesi klien, untuk menjaga kompleksitas database pada server side. Seorang klien biasanya tidak melihat field tersembunyi dan juga tidak berusaha untuk mengubahnya. Bagaimanapun juga memodifikasi form field sangatlah sederhana. Sebagai contoh , marilah kita anggap bahwa harga sebuah produk disimpan dalam field tersembunyi. Seorang hacker dapat mengubah harganya, seperti berikut ini :
• Membuka sebuah halaman html dengan HTML editor.
• Menempatkan sebuah field tersembunyi (contoh., "
• Memodifikasi nilainya dengan nilai yang berbeda (contoh. "
• Menyimpan file html ditempat itu dan mem-browse-nya.
• Mengklik tombol "buy" untuk menampilkan e-shoplifting melalui hidden manipulation.
2. Parameter Tampering (Perusakan Parameter)
Kegagalan untuk mengkonfirmasi kebenaran dari parameter-parameter Common Gateway Interface (CGI) yang tersimpan dalam hyperlink., dapat dengan mudah digunakan untuk mematahkan keamanan situs. Seperti di bawah ini :
Search.exe?template=result.html&q=security
Dengan mengganti parameter template, seorang hacker dapat memperoleh akses menuju file yang diinginkannya,
seperti /etc/passwd atau private key situs contoh : Search.exe?template=/etc/passwd&q=security
3. Cookie Poisoning
Umumnya Web aplikasi menggunakan cookie dengan tujuan untuk menyimpan informasi (user id, time stamp, dan lain-lain.) pada sisi klien. Sebagai contoh, ketika seorang user log ke beberapa situs, sebuah login CGI memvalidasi user name-nya dan password-nya dan mengeset sebuah cookie dengan identifier numerik-nya. Ketika user mengecek preference-nya kemudian, CGI yang lain (sebut saja, preferences.asp) me-retrive cookie dan menampilkan catatan-catatan user information sesuai dengan user-nya. Data-data yang tersimpan dalam cookie tidaklah aman, seorang hacker dapat memodifikasi-nya, jadi informasi yang terdapat pada cookie tersebut dapat dicuri dan dimanfaatkan oleh hacker.